A.INDIKATOR KOMPETENSI
1.Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.Toleran terhadap proses pemecahan masalah dan kreatif.
3.Menggunakan alat dan membongkar system starter dan pengisian
4.Terlibat aktif dalam pembelajaran sistem starter dan pengisian
B.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2.Toleran terhadap proses pemecahan masalah dan kreatif.
3.Menggunakan alat dan membongkar system starter dan pengisian
4.Terlibat aktif dalam pembelajaran sistem starter dan pengisian
1. Siswa terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok.
2. Bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik.
kritik.
3.
Dapat menjelaskan langkah – langkah melepas komponen – komponen system
starter dan
pengisian
pengisian
4.
Menjelaskanfungsi komponen – komponen
system starter dan pengisian
5. Membongkar/ over houl
system pengisian.
1.
.
Pengertian sistem pengisian
Sistem pengisian merupakan sistem
yang berfungsi untuk menyediakan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh
komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut dan sekaligus mengisi ulang arus
pada baterai, karena seperti yang kita ketahui baterai pada automobile
berfungsi untuk mensuplai kebutuhan listrik dalam jumlah yang cukup besar pada
bagian–bagian kelistrikan.Akan tetapi, kapasitas baterai terbatas dan tidak
mampu memberikan semua tenaga yang diperlukan secara terus menerus oleh mobil.
Sistem pengisian akan memproduksi
tenaga listrik untuk mengisi baterai serta untuk memberikan arus yang
dibutuhkan oleh bagian–bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja.
Sistem pengisian bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar, selama mesin
hidup sistem pengisian yang akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen
kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak terlalu banyak dan ada
kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian
baterai akan selalu penuh muatan listriknya dan semua kebutuhan listrik pada
mobil dapat terpenuhi.
- alternator
Alternator merupakan salah satu komponen dari sistem
pengisian yang berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dihasilkan dari
mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah
sebuah pully yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik
bolak–balik pada stator, arus listrik yang dihasilkan kemudian dirubah menjadi
arus searah oleh rectifier (dioda).
Prinsip Kerja Alternator
Arus listrik dibangkitkan dalam
kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik
yang dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan
berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah
komutator atau dioda dan sikat-sikat. Ini adalah untuk menarik arus searah yang
dibangkitkan pada setiap stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan
di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak
dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus
mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan akan cepat terjadi
karena adanya lompatan bunga api.
Untuk mendapatkan arus searah dapat
dilakukan dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil
tepat sebelum dijadikan output dengan menggunakan komutator atau dioda, atau
dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam
kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan,
maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan
akan menjadi lebih baik kalau stator koil ditempatkan di luar dengan rotor koil
berputar di dalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator mobil menggunakan
kumparan pembangkit (stator koil) dengan magnet berputar (rotor koil)
didalamnya.
1. NUT
Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator
2. LOCK WASHER
Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan
3. PULLLEY
Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin
4. FAN
Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian
5. FAN SPACER
Untuk mengatur jarak posisi dari kipas
6. FRONT HOUSING
Untuk penutup bagian depan dari alternator
7. FRONT BEARING
Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor
8. RETAINER
Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing
9. STOP RING
Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor
10.ROTOR
Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
11.STATOR
Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
12.PCB
Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
13.DIODA PLATES
Untuk merubah atau menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC
14.BRUSHES
Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor
15.BRUSH RETAINER
Untuk tempat kedudukan dari pada brushes
16.SPRINGS
Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)
17.REAR HOUSING
Untuk menutup alternator bagian belakang
18.REAR BEARING
Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang
19.TERMINAL INSULATOR
Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator
Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator
2. LOCK WASHER
Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan
3. PULLLEY
Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin
4. FAN
Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian
5. FAN SPACER
Untuk mengatur jarak posisi dari kipas
6. FRONT HOUSING
Untuk penutup bagian depan dari alternator
7. FRONT BEARING
Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor
8. RETAINER
Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing
9. STOP RING
Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor
10.ROTOR
Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
11.STATOR
Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
12.PCB
Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
13.DIODA PLATES
Untuk merubah atau menyearahkan arus listrik AC menjadi arus listrik DC
14.BRUSHES
Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor
15.BRUSH RETAINER
Untuk tempat kedudukan dari pada brushes
16.SPRINGS
Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)
17.REAR HOUSING
Untuk menutup alternator bagian belakang
18.REAR BEARING
Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang
19.TERMINAL INSULATOR
Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator
CARA KERJA ALTERNATOR DALAM RANGKAIAN
- Bila kunci kontak di "ON" kan, arus listrik
dari baterai mengalir ke charge warning lamp, terminal (L) regulator, titik
kontak voltage relay "P1" dan "P0" terus ke masa bodi (E).
dan pada saat yang sama menglir arus ke kumparan voltage regulator
mengakibatkan lampu tanda kontrol menyala.
- Pada saat yang sama pula, arus lain dari
baterai mengalir melalui sikring, terminal "IG" regulator, titik
kontak voltage regulator "P3" dan "P4" keluar melalui
terminal "F" alternator terus ke rotor coil
Arus listrik yang mengalir masuk ke dalam rotor coil akan
menimbulkan kemagnetan (Field Current) dan dalam hal ini belum ada proses
pengisian.
- Sesudah mesin nyala dan rotor berputar maka
terjadilah arus AC yang akan diubah oleh 6 buah dioda menjadi arus DC. Tegangan
ini menjadi lebih besar di antara terminal "B" dan "E". dan
tegangan keluar dari "N" stator coil, menyebabkan tenaga tarik dari
kumparan pada voltage relay bertambah besar dan titik "P1" berhubungan
dengan titik "P2" dan lampu tanda pengisian mati yang berarti sistem
pengisian telah bekerja.
1. Pemeriksaan dan
perbaikan system pengisian
Tahanan tanpa
IC regulator 3,9 - 4,1Ω dengan IC regulator 2,8 – 3,0Ω
Gambar 17.
Pemeriksaaan stator
Pengetesan
sirkuit terbuka, periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung
gulungan kabel
Gambar 18.
Pemeriksaan panjang sikat
Ukur
panjang sikat yang menonjol. Panjang bagian yang menonjol minimum 5,5mm
Gambar 19.
Mengganti sikat
Lepaskan
solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnya. Pasang dan solder
kembali sikat dan pegas. Panjang bagian yang menonjol 12,5mm
Gambar 22.
Diode rectifier dengan IC regulator
Hubungkan
ujung positif multi tester pada sisi resistor, dan ujung negative pada sii lain
diode. Jika tidak ada hubunga, rakitan rectifier harus diganti.
TUGAS
1. Jelaskan
fungsi dari sistim pengesian.?
2. Sebutkan
nama komponen dari sistim pengisian?
3. Jelaskan
cara kerja dari sistim pengesian?
4. Komponen
apa yang terdapat pada alternator?
5. Apa
fungsi dari diode?
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar