Minggu, 13 Desember 2015

Sistem Pengisian Pada Mobil



     









    A.INDIKATOR KOMPETENSI 
                    1.Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
            2.Toleran terhadap proses pemecahan masalah dan kreatif.  
            3.Menggunakan alat dan membongkar system starter dan pengisian         
            4.Terlibat aktif dalam pembelajaran sistem starter dan pengisian
B.  TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan diskusi kelompok.
2. Bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik.
3.   Dapat menjelaskan langkah – langkah melepas komponen – komponen system starter dan
pengisian
4.   Menjelaskanfungsi komponen – komponen system starter dan pengisian
            5.  Membongkar/ over houl system pengisian.



1.     .    Pengertian sistem pengisian
Sistem pengisian merupakan sistem yang berfungsi untuk menyediakan arus listrik yang nantinya dimanfaatkan oleh komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut dan sekaligus mengisi ulang arus pada baterai, karena seperti yang kita ketahui baterai pada automobile berfungsi untuk mensuplai kebutuhan listrik dalam jumlah yang cukup besar pada bagian–bagian kelistrikan.Akan tetapi, kapasitas baterai terbatas dan tidak mampu memberikan semua tenaga yang diperlukan secara terus menerus oleh mobil.
Sistem pengisian akan memproduksi tenaga listrik untuk mengisi baterai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian–bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Sistem pengisian bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar, selama mesin hidup sistem pengisian yang akan menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian baterai akan selalu penuh muatan listriknya dan semua kebutuhan listrik pada mobil dapat terpenuhi.




  1.  alternator
Alternator merupakan salah satu komponen dari sistem pengisian yang berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dihasilkan dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah sebuah pully yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak–balik pada stator, arus listrik yang dihasilkan kemudian dirubah menjadi arus searah oleh rectifier (dioda).
 
Prinsip Kerja Alternator
Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah komutator atau dioda dan sikat-sikat. Ini adalah untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.
Untuk mendapatkan arus searah dapat dilakukan dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil tepat sebelum dijadikan output dengan menggunakan komutator atau dioda, atau dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator koil) dengan magnet berputar (rotor koil) didalamnya.
1. NUT
    Untuk mengikat komponen-komponen yang berada pada poros alternator
2. LOCK WASHER
    Untuk mengunci posisi komponen-komponen yang berada poros alternator pada posisi yang di tentukan
3. PULLLEY
    Untuk tempat kedudukan dari sabuk V-Belt yang terhubung langsung ke puli poros engkol mesin
4. FAN
    Untuk mendinginkan kumparan rotor dan stator ketika alternator bekerja untuk proses pengisian
5. FAN SPACER
    Untuk mengatur jarak posisi dari kipas
6. FRONT HOUSING
    Untuk penutup bagian depan dari alternator
7. FRONT BEARING
    Untuk menyanggah poros bagian depan dari rotor
8. RETAINER
    Untuk menahan posisi front bearing agar tepat kedudukannya dengan front housing
9. STOP RING
    Untuk menghentikan batas yang tepat posisi dari poros rotor
10.ROTOR
    Untuk menimbulkan medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
11.STATOR
    Untuk memotong medan magnet dan mengubahnya menjadi listrik
12.PCB
    Untuk papan cetak dari dioda-dioda negatif dan dioda positif
13.DIODA PLATES
    Untuk merubah atau menyearahkan  arus listrik AC menjadi arus listrik DC
14.BRUSHES
    Untuk mengalirkan arus listrik ke slip ring yang terdapat pada poros rotor
15.BRUSH RETAINER
    Untuk tempat kedudukan dari pada brushes
16.SPRINGS
    Untuk mendorong brushes sampai pada batas minimum (aus)
17.REAR HOUSING
    Untuk menutup alternator bagian belakang
18.REAR BEARING
    Untuk menahan kedudukan poros bagian belakang
19.TERMINAL INSULATOR
    Untuk penyekat atau merupakan isolasi dari terminal-terminal yang terdapat pada alternator

CARA KERJA ALTERNATOR DALAM RANGKAIAN
-  Bila kunci kontak di "ON" kan, arus listrik dari baterai mengalir ke charge warning lamp, terminal (L) regulator, titik kontak voltage relay "P1" dan "P0" terus ke masa bodi (E). dan pada saat yang sama menglir arus ke kumparan voltage regulator mengakibatkan lampu tanda kontrol menyala.
 -  Pada saat yang sama pula, arus lain dari baterai mengalir melalui sikring, terminal "IG" regulator, titik kontak voltage regulator "P3" dan "P4" keluar melalui terminal "F" alternator terus ke rotor coil
Arus listrik yang mengalir masuk ke dalam rotor coil akan menimbulkan kemagnetan (Field Current) dan dalam hal ini belum ada proses pengisian.
  -  Sesudah mesin nyala dan rotor berputar maka terjadilah arus AC yang akan diubah oleh 6 buah dioda menjadi arus DC. Tegangan ini menjadi lebih besar di antara terminal "B" dan "E". dan tegangan keluar dari "N" stator coil, menyebabkan tenaga tarik dari kumparan pada voltage relay bertambah besar dan titik "P1" berhubungan dengan titik "P2" dan lampu tanda pengisian mati yang berarti sistem pengisian telah bekerja.




    1. Pemeriksaan dan perbaikan system pengisian




Gambar 16. Pengetesan kebocoran rotor. 


Tahanan tanpa IC regulator 3,9 - 4,1Ω dengan IC regulator 2,8 – 3,0Ω




Gambar 17. Pemeriksaaan stator

Pengetesan sirkuit terbuka, periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung gulungan kabel

Gambar 18. Pemeriksaan panjang sikat

Ukur panjang sikat yang menonjol. Panjang bagian yang menonjol minimum 5,5mm


Gambar 19. Mengganti sikat

Lepaskan solderan sikat kemudian lepaskan sikat berikut pegasnya. Pasang dan solder kembali sikat dan pegas. Panjang bagian yang menonjol 12,5mm

Gambar 22. Diode rectifier dengan IC regulator

Hubungkan ujung positif multi tester pada sisi resistor, dan ujung negative pada sii lain diode. Jika tidak ada hubunga, rakitan rectifier harus diganti.



TUGAS
1.      Jelaskan fungsi dari sistim pengesian.?

2.      Sebutkan nama komponen dari sistim pengisian?

3.      Jelaskan cara kerja dari sistim pengesian?

4.      Komponen apa yang terdapat pada alternator?

5.      Apa fungsi dari diode?
 









 
DAFTAR PUSTAKA





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar